Dari Breakdown ke Momen Sarapan
Jona Weinhofen mungkin dulu dikenal sebagai pahlawan riff di panggung-panggung metalcore bareng Bring Me The Horizon (BMTH) dan I Killed The Prom Queen. Tapi sekarang, image-nya jauh lebih berwarna. Setelah keluar dari BMTH pada 2013, Jona nggak cuma tetap aktif di musik, tapi juga mulai dikenal sebagai kreator konten keluarga yang wholesome banget.
Di Instagram dan TikTok, Jona rutin ngepost momen-momen kecil bareng anak dan istrinya—dari bikin sarapan vegan, nonton bareng, sampai obrolan receh penuh tawa. Vibe-nya beda jauh dari noise stage metal yang penuh ledakan. Tapi justru di situ daya tariknya: seorang musisi keras yang bisa jadi ayah lembut dan suami santai.
Musik Keras, Hati Lembut
Meskipun udah nggak satu panggung lagi dengan BMTH, Jona nggak pernah jauh dari musik. Ia sempat tergabung di Deez Nuts dan Saviour, serta terlibat di beberapa proyek underground. Tapi gaya hidupnya ikut berubah. Ia dikenal sebagai aktivis vegan dan pecinta hewan, kerap menyuarakan pentingnya gaya hidup sadar dan ramah lingkungan.
Feed-nya sekarang dipenuhi konten campuran: ada gear metal, ada makanan sehat, dan ada juga momen lucu bareng keluarganya. Buat banyak fans, ini bukan sekadar perubahan—ini inspirasi.
Legacy yang Berkembang
Jona adalah contoh nyata bahwa musisi nggak harus stuck di satu identitas. Dari circle pit ke sesi ngonten bareng keluarga, dia tetap bisa jadi role model. Bagi generasi yang tumbuh besar dengan BMTH era awal, melihat Jona sekarang adalah reminder bahwa evolusi personal itu sah-sah aja.
Dia tetap dikenang lewat riff-riff tajamnya di “Pray for Plagues” atau “Chelsea Smile”, tapi sekarang, Jona juga punya jejak baru: sebagai ayah, suami, dan content creator yang ngajak kita melihat hidup dari sisi yang lebih hangat.
Kalau dulu dia ngajak lo headbang di tengah crowd, sekarang dia ngajak lo senyum di sela scroll. Dan itu nggak kalah keren.
Leave a Reply