Warganet Pertanyakan Akses yang Hilang
Sejumlah warganet dan mantan pengguna aplikasi PeduliLindungi mengaku bingung setelah domain resmi pedulilindungi.id tidak lagi bisa diakses. Sebagai aplikasi yang pernah menjadi tulang punggung pelacakan COVID-19 dan sistem sertifikat vaksin nasional, hilangnya akses tersebut memicu pertanyaan: ke mana larinya data dan fungsinya?
Kebingungan ini makin besar karena tidak ada pemberitahuan resmi yang mudah diakses publik mengenai transisi atau penutupan domain tersebut.
Penjelasan Resmi dari Kemenkes
Menanggapi situasi tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) akhirnya angkat suara. Dalam keterangan resminya, Kemenkes menyatakan bahwa PeduliLindungi telah resmi bertransformasi menjadi platform baru bernama SATUSEHAT Mobile, seiring perubahan pendekatan dari penanganan pandemi ke integrasi layanan kesehatan nasional.

“PeduliLindungi telah masuk ke tahap integrasi dan rebranding menjadi SATUSEHAT Mobile sejak pertengahan 2023. Domain lamanya tidak lagi aktif karena semua fungsi telah dipindahkan,” ujar juru bicara Kemenkes.
Dengan kata lain, meski domain dan nama PeduliLindungi tidak lagi digunakan, fitur-fiturnya tidak dihilangkan, melainkan diintegrasikan ke sistem kesehatan digital yang lebih luas.
SATUSEHAT: Lanjutan, Bukan Penghentian
SATUSEHAT merupakan upaya Kemenkes untuk menyatukan data dan layanan kesehatan dalam satu aplikasi, yang mencakup:
- Riwayat vaksinasi COVID-19
- Hasil tes laboratorium
- Rekam medis pasien
- Kartu BPJS digital
- Integrasi layanan rumah sakit
Masyarakat yang sebelumnya menggunakan PeduliLindungi dapat mengunduh aplikasi SATUSEHAT Mobile dan login dengan data yang sama. Informasi yang sebelumnya tersimpan di PeduliLindungi tetap aman dan dapat diakses setelah migrasi akun.
Imbauan untuk Masyarakat
Kemenkes mengimbau masyarakat agar tidak khawatir soal data vaksin atau sertifikat perjalanan. Seluruh informasi tersebut telah dialihkan ke platform baru secara aman dan terverifikasi. Bagi yang belum melakukan migrasi akun, tersedia panduan lengkap di situs resmi Kemenkes dan SATUSEHAT.
Mereka juga mengingatkan masyarakat untuk tidak mengakses domain pihak ketiga atau mirror palsu yang mengatasnamakan PeduliLindungi, demi menghindari penipuan atau pencurian data.
Rebranding yang Perlu Disosialisasikan Lebih Luas
Meski rebranding dan integrasi sistem ke SATUSEHAT merupakan langkah logis pasca-pandemi, banyak pihak menilai bahwa proses transisinya kurang tersosialisasi secara maksimal. Minimnya informasi publik membuat masyarakat kebingungan saat domain PeduliLindungi mendadak tidak aktif.
Ke depan, tantangan bagi Kemenkes bukan hanya di sistem digital, tapi juga komunikasi yang lebih terbuka, ringkas, dan mudah dipahami oleh publik, terutama dalam masa peralihan teknologi pelayanan publik.