Komdigi Batasi Promo Gratis Ongkir di E-Commerce Hanya 3 Hari Per Bulan

Kebijakan Baru Demi Iklim Persaingan Sehat

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Komdigi) bersama pemangku kepentingan digital mengeluarkan kebijakan baru yang mengejutkan: promosi gratis ongkir di platform e-commerce kini dibatasi maksimal tiga hari per bulan. Kebijakan ini diumumkan sebagai bagian dari langkah strategis menjaga iklim persaingan usaha yang sehat dan melindungi pelaku UMKM lokal.

Keputusan ini datang di tengah persaingan ketat antar-platform belanja daring yang selama ini gencar menawarkan subsidi ongkos kirim hampir setiap hari. Menurut Komdigi, promosi semacam ini jika terlalu sering justru bisa mematikan ekosistem usaha kecil yang tidak mampu bersaing dari sisi harga dan logistik.

Reaksi dari Platform dan Konsumen

Beberapa platform besar seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada belum memberikan komentar resmi, namun wacana ini langsung memancing respons luas dari publik. Konsumen yang terbiasa belanja online dengan ongkir nol rupiah tentu merasa dirugikan. Namun dari sisi pelaku usaha kecil dan toko independen, kebijakan ini justru disambut positif.

“Selama ini kami kesulitan ikut program gratis ongkir besar-besaran karena margin kami tipis,” kata Dita, penjual pakaian lokal dari Yogyakarta. Ia berharap pembatasan ini bisa menciptakan level playing field antara raksasa marketplace dan penjual mandiri.

Perlindungan UMKM dan Dampak Kompetitif

Komdigi menyebut kebijakan ini sejalan dengan arahan Presiden untuk menciptakan ruang digital yang inklusif, adil, dan berkelanjutan. Jika promosi besar terus-menerus didominasi oleh pelaku usaha dengan modal besar, maka UMKM akan semakin terpinggirkan. Oleh karena itu, intervensi regulasi seperti ini dinilai penting demi menjaga keseimbangan ekosistem.

Namun, beberapa pengamat industri menyebut bahwa pembatasan ini juga berisiko menurunkan daya beli konsumen dan trafik platform. Jika tidak dikompensasi dengan inovasi lain, e-commerce bisa kehilangan momentum pertumbuhan.

Efek Jangka Panjang dan Tindak Lanjut

Pihak Komdigi juga menyatakan akan mengkaji ulang dampak implementasi kebijakan ini dalam tiga bulan pertama. Mereka membuka ruang dialog dengan pelaku industri, asosiasi e-commerce, dan konsumen untuk menyesuaikan skema promosi di masa mendatang.

Sementara itu, sejumlah platform mulai mempertimbangkan strategi baru seperti voucher loyalitas terbatas, penggabungan promosi dengan seller, atau subsidi ongkir berbasis performa transaksi.

Yang pasti, kebijakan ini menandai titik balik dalam pengaturan e-commerce di Indonesia. Gratis ongkir tak lagi jadi senjata promosi yang bebas digunakan, tapi dikembalikan fungsinya sebagai strategi sesekali, bukan setiap hari.

loopersc.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *