Dari Kabel Semrawut ke Kota yang Lebih Tertata
Pemerintah Kota Magelang resmi memulai proyek penataan kabel udara ke bawah tanah, sebuah langkah strategis yang bertujuan untuk meningkatkan estetika kota sekaligus menjaga keselamatan warga. Proyek ini mencakup kabel listrik, internet, dan jaringan komunikasi lainnya yang selama ini terlihat semrawut dan rawan gangguan.
Langkah ini menjadi bagian dari transformasi tata kota Magelang yang lebih modern dan ramah visual, menyusul jejak kota-kota besar seperti Yogyakarta dan Bandung yang telah lebih dulu menerapkan sistem kabel bawah tanah di beberapa titik.
Tahap Awal: Fokus di Kawasan Strategis
Dalam tahap awal, penataan kabel bawah tanah difokuskan pada jalan-jalan utama dan pusat aktivitas publik, seperti kawasan Alun-Alun Magelang, Jalan Pemuda, dan area sekitar pusat pemerintahan.
“Kami ingin menciptakan kota yang bersih secara visual, nyaman untuk pejalan kaki, dan aman dari potensi bahaya seperti kabel putus atau tersangkut,” ujar perwakilan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Magelang.
Pengerjaan dilakukan secara bertahap dan terkoordinasi dengan pihak PLN, Telkom, dan provider internet swasta untuk memastikan sinkronisasi dan efisiensi kerja di lapangan.
Manfaat: Estetika Kota dan Keamanan Warga

Penataan kabel bawah tanah bukan sekadar soal keindahan, tetapi juga soal keamanan dan keandalan infrastruktur. Kabel udara yang menumpuk berisiko korsleting, putus karena cuaca ekstrem, hingga mengganggu mobilitas kendaraan dan pejalan kaki.
Dengan sistem bawah tanah, jaringan kabel lebih terlindungi dari cuaca dan gangguan eksternal, serta mempermudah pemeliharaan dalam jangka panjang. Warga pun diuntungkan dengan lingkungan kota yang lebih tertib dan enak dipandang.
Anggaran dan Koordinasi Multisektor
Seperti proyek infrastruktur lainnya, penataan kabel ke bawah tanah tidak lepas dari tantangan. Salah satunya adalah soal anggaran, mengingat biaya pengerjaan sistem bawah tanah jauh lebih mahal dibanding pemasangan kabel udara biasa.
Selain itu, proyek ini membutuhkan koordinasi ketat antara pemerintah daerah, BUMN, dan perusahaan swasta penyedia layanan. Masalah sinkronisasi data jaringan dan pembagian ruang dalam ducting (saluran bawah tanah) juga jadi perhatian utama.
Namun pihak Pemkot Magelang menyatakan bahwa proyek ini adalah investasi jangka panjang yang akan memberi manfaat besar dalam tata kelola kota modern.
Magelang Menuju Kota Tertata dan Modern
Langkah Magelang menata ulang wajah kotanya lewat proyek kabel bawah tanah menjadi sinyal kuat bahwa pembangunan kota tak selalu soal gedung baru atau jalan lebar—tapi juga tentang detail kecil yang menciptakan kenyamanan dan estetika.
Dengan infrastruktur bawah tanah yang rapi, kota ini tak hanya jadi lebih aman dan efisien, tapi juga tampil lebih menawan di mata warganya maupun wisatawan yang datang.