Mobile Legends Akan Masuk Kurikulum Sekolah di Surabaya

Game Populer Jadi Media Edukasi

Pemerintah Kota Surabaya tengah mengembangkan langkah inovatif di bidang pendidikan dengan mengintegrasikan game Mobile Legends ke dalam kurikulum sekolah. Game MOBA (Multiplayer Online Battle Arena) populer besutan Moonton ini tidak akan dijadikan mata pelajaran utama, melainkan sebagai alat bantu pembelajaran untuk mendukung pengembangan soft skill dan literasi digital siswa.

Program ini diumumkan dalam forum edukasi yang digelar Dinas Pendidikan Kota Surabaya, dan akan diujicobakan di sejumlah SMP dan SMA pada semester mendatang.


Tujuan: Bangun Strategi, Kolaborasi, dan Etika Digital

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Surabaya, tujuan dari program ini bukan mendorong siswa menjadi gamer profesional semata, melainkan untuk melatih keterampilan kolaboratif, komunikasi efektif, manajemen emosi, serta pengambilan keputusan cepat.

“Mobile Legends adalah medium yang dikenal dan digemari siswa. Kami manfaatkan ini sebagai jembatan untuk menanamkan nilai positif seperti kerja sama tim, kepemimpinan, dan etika bersaing sehat,” ujarnya.

Selain itu, siswa juga akan diajak menganalisis strategi permainan, berdiskusi dalam kelompok, dan mengaitkan pengalaman bermain dengan konsep pembelajaran lintas disiplin seperti matematika, bahasa, dan teknologi.


Bukan Sekadar Bermain Bebas

Penerapan Mobile Legends dalam kurikulum tidak akan seperti jam istirahat bermain game. Siswa akan diarahkan dalam sesi pembelajaran terstruktur, dipandu guru dan fasilitator, serta dilengkapi dengan modul pengantar seperti:

  • Dasar-dasar taktik dan peran dalam tim (role: tank, support, marksman, dll)
  • Etika komunikasi dan anti-toxic behavior
  • Analisis waktu reaksi, decision-making, dan evaluasi gameplay
  • Proyek kolaboratif dan debat strategi antar kelas

Kurikulum ini juga akan disesuaikan dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan tidak bersifat wajib, melainkan sebagai bagian dari kegiatan ekstrakurikuler terintegrasi atau mata pelajaran pilihan.


Dukungan dan Tantangan

Program ini mendapat sambutan hangat dari komunitas esports lokal dan beberapa pendidik progresif yang melihat potensi gamifikasi dalam pendidikan. Namun, ada juga kekhawatiran dari sebagian orang tua dan praktisi pendidikan tentang risiko kecanduan, penurunan fokus belajar, atau glorifikasi game.

Menanggapi itu, pihak sekolah akan menerapkan batasan waktu, pengawasan ketat, dan evaluasi berkala, serta menyertakan sesi edukasi bagi orang tua untuk memahami konteks penerapan program ini.


Langkah Berani ke Era Pendidikan Digital

Dengan mengintegrasikan Mobile Legends ke dalam pembelajaran, Surabaya mencoba membuka jalan baru dalam menghadirkan pendidikan yang relevan dengan zaman digital. Ini bukan tentang menjadikan sekolah sebagai tempat main game bebas, melainkan menjadikan game sebagai media reflektif untuk membentuk karakter, strategi, dan kolaborasi.

Apakah langkah ini akan sukses dan ditiru kota lain? Waktu dan hasil uji coba akan menjawabnya. Tapi satu hal jelas: pendidikan masa depan akan terus mencari cara untuk bertemu siswa di ruang yang mereka pahami.

loopersc.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *