Dari Tradisi ke Layar Lebar
Fenomena viral “Tung Tung Tung Sahur!” yang akrab terdengar setiap Ramadan di berbagai wilayah Indonesia dikabarkan akan segera diadaptasi ke dalam format film layar lebar. Proyek ini disebut-sebut tengah dalam tahap pengembangan naskah dan produksi awal, dengan target tayang menjelang Ramadan 2026.
Proyek ini akan digarap oleh rumah produksi lokal yang juga terlibat dalam beberapa film komedi dan drama keluarga populer. Meski detail plot masih dirahasiakan, film ini akan mengangkat kehidupan kampung menjelang sahur—penuh kelucuan, kehangatan, dan dinamika sosial khas masyarakat Indonesia.
Komedi, Nostalgia, dan Budaya Lokal
“Tung Tung Tung Sahur” bukan hanya suara pukulan tong sebagai penanda sahur, tapi simbol keakraban dan semangat gotong-royong yang melekat di masyarakat. Dalam versi film, elemen ini akan diolah menjadi narasi yang menggabungkan unsur komedi situasi, drama keluarga, dan nilai-nilai kultural yang kuat.
Proyek ini juga mendapat sambutan positif dari komunitas kreatif lokal yang ingin budaya-budaya kecil seperti ini diangkat ke media arus utama, sebagai bagian dari dokumentasi budaya sekaligus hiburan massal.
Potensi Viral dan Strategi Promosi
Melihat popularitas meme dan konten “Tung Tung Tung Sahur” di media sosial tiap Ramadan, film ini diprediksi punya potensi viral tinggi. Pihak produser bahkan dikabarkan akan melibatkan influencer dan kreator lokal untuk kampanye digital bertema nostalgia sahur di kampung.
Jika sukses, proyek ini bisa membuka jalan bagi genre-genre komedi berbasis budaya lokal lainnya yang kerap dianggap terlalu sederhana untuk diangkat ke bioskop.
